Sebutkan Alternatif Metode Pengolahan Limbah Padat Anorganik

Sebutkan Alternatif Metode Pengolahan Limbah Padat Anorganik

Melakukan Daur Ulang

Hampir semua limbah padat merupakan bahan yang sudah tidak layak pakai dan tidak berbentuk. Dengan memilahnya berdasarkan jenis, bahan dasar, dan juga tingkat kekeringannya, Anda bisa melakukan pengolahan limbah padat dengan cara daur ulang.

Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dalam proses daur ulang ini. Contoh sederhananya yaitu dengan memanfaatkan botol minum yang sudah tidak terpakai kemudian diolah menjadi sebuah wadah tempat alat tulis.

Selain itu, bisa juga dengan memanfaatkan bungkus rokok untuk hiasan rumah, dan lain sebagainya.

Penimbunan Terbuka

Hal pertama yang bisa Anda lakukan dalam pengolahan limbah padat yaitu dengan cara penimbunan terbuka. Penimbunan terbuka ini memanfaatkan kinerja mikroorganisme dalam menguraikan bahan limbah. Anda bisa menimbun dengan memisahkan limbah antara yang organik dan anorganik.

Perlu Anda perhatikan bahwa cara yang satu ini hanya efektif apabila limbah padat yang Anda miliki berupa limbah padat organik. Karena mikroorganisme membutuhkan waktu yang jauh lebih lama pada saat menguraikan limbah padat anorganik daripada limbah padat organik.

Selain mudah dan murah, penimbunan terbuka ini mampu mengubah dampak negatif dari limbah menjadi dampak positif. Dampak positifnya adalah limbah organik tersebut akan berubah menjadi pupuk bagi tanah sehingga kualitas tanah menjadi lebih baik dan menjadi lebih subur.

Mungkin Anda masih asing dengan istilah yang satu ini. Cara pengolahan limbah padat dengan sanitary landfill ini memang masih jarang diterapkan oleh orang awam. Alasannya karena kegiatan yang satu ini mampu menghasilkan gas metana yang juga belum banyak dikenal oleh masyarakat umum.

Cara untuk melakukan sanitary landfill sendiri yakni dengan memanfaatkan sebuah lubang yang sudah dilapisi dengan lapisan tanah liat dan plastik. Pelapisan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pembesaran yang berada di dalam tanah.

Kemudian, dari proses tersebut, Anda akan mendapatkan gas metana sebagai hasil dari pengolahan. Gas metana itu bisa Anda manfaatkan untuk menghasilkan listrik yang tentunya bisa Anda gunakan untuk kebutuhan sehari hari.

Limbah padat industri, adalah hasil pembuanagn industri berupa padatan, lumpur, atau bubur yang berhasil dari suatu proses  pengolahan. Sedangkan sumber limbah padat industri baik padatan atau lumpur hasil pengolahan limbah  dari; industri, pabrik pulp, pabrik gula, pabrik playwood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan dagig, dll.Untuk lebih jelas KLIK DISINI Pengolahan Limbah Padat Industri

Jenis-Jenis Limbah Padat

Secara umum, ada dua jenis limbah padat yang perlu Anda ketahui, yaitu limbah padat yang termasuk ke dalam jenis basah, dan juga limbah padat kering.

Limbah padat basah ini bisa terbentuk karena adanya penguraian oleh mikroorganisme. Biasanya, limbah padat basah ini muncul dalam bentuk sisa makanan basi atau sisa bahan makanan yang terbuang.

Limbah jenis basah ini bisa Anda manfaatkan sebagai kompos. Misalnya sayuran, kulit buah, daun-daunan, dan lain sebagainya.

Limbah padat kering biasanya memiliki bahan yang sulit terurai oleh mikroorganisme. Jadi, limbah padat yang terbuang akan tetap dalam kondisi kering dan tidak berubah menjadi limbah padat basah.

Untuk pengolahan limbah padat kering sendiri biasanya lebih berfokus untuk proses daur ulang. Hal ini karena kebanyakan limbah padat kering merupakan bahan-bahan anorganik. Contohnya daur ulang limbah padat kering untuk pembuatan kertas, wadah pembungkus makanan, kaleng, kaca, dan lain sebagainya.

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK SEBAGAI TRANSMODE UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MASYARAKAT PANTAI GONDARIA PARIAMAN

Wince Hendri, Rona Taula Sari, Erman Har, Gusmaweti Gusmaweti, Azrita Azrita, Lisa Deswati, Nawir Muhar, Retti Yuselmi, Nuriadilla Nuriadilla, Khoirirafika Khoirirafika

Abstrak: Upaya pelestarian dan pemeliharaan lingkungan agar terbebas dari limbah yaitu dengan cara pengolahan limbah dengan pola 3R. Konsep 3R mendorong masyarakat melakukan penanganan limbah dari sumbernya seperti pemilahan limbah dan pengemasan limbah dengan benar, mendorong penerapan konsep pemanfaatan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema ”Berkarya Tanpa Batas” merupakan kegiatan pengolahan limbah organik dan limbah anorganik yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam penanganan limbah sehingga menambah wawasan masyarakat terhadap limbah yang dibuat dapat dijadikan kerajinan yang mempunyai nilai seni atau trash mode. Produk olahan sampah organik dan anorganik masyarakat terdiri dari tas dan bunga yang terbuat dari plastik. Sementara itu, kulit daun bawang putih diolah menjadi bunga. Pengolahan batok kelapa menjadi celengan, gelas, gantungan kunci, sendok, dan souvenir lainnya.

Abstract: Efforts to preserve and preserve the environment so that it is free from waste is by way of waste treatment with the 3R pattern. The concept of 3R encourages people to handle waste from its source such as waste segregation and packaging of waste properly, encouraging the application of the concept of using waste that has economic value. Community Service with the theme "Working Without Borders" is an organic waste and inorganic waste treatment activity that aims to improve the skills and creativity of the community in handling waste so as to increase people's insight into the waste that can be made into handicrafts that have artistic value or trash mode. The processed organic and inorganic waste products of the community consist of bags and flowers made of plastic. Meanwhile, the skin of garlic leaves is processed into flowers. Processing coconut shells into piggy banks, cups, key chains, spoons, and other souvenirs.

Limbah Organik dan Anorganik, Kreativitas, Transmode.

Adnyawati, N.D.M.S. (2011). Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Tentang Hidangan Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 44, Nomor 1-3, April 2011, hlm. 52-59 54

Marliani, N. (2014). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi. Jurnal Formatif 4(2): 124-132, 2014. ISSN: 2088-351X

Marfuatun, (2013). Potensi pemanfaatan sampah organik. pengabdian pada masyarakat. Yogyakarta

Mulyanto. (2007). Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graha ilmu

Sutoyo, Bagong. (2013). Fenomena Gerakan Mengolah Sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Wahyono, S. (2001). Pengolahan Sampah Organik dan Aspek Sanitasi. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2 (2): 113-118

JCES (Journal of Character Education Society)Universitas Muhammadiyah Mataram

Contact Admin: Email: [email protected]WhatsApp: +62 852-3764-1341

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:

%PDF-1.5 %���� 390 0 obj <> endobj 405 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<32F06F1670EACF428094D9296281426B>]/Index[390 36]/Info 389 0 R/Length 79/Prev 216469/Root 391 0 R/Size 426/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream h�bbd``b`f S�S>���$5�k8�`)�@H1��� �H�2�8d12���b`� �!�@� �> + endstream endobj startxref 0 %%EOF 425 0 obj <>stream h�b```�R� ��1džd3�ԩ~�?j:k�r0 �g`p��J�����N>�a�])�w�䡦G�6 =��#::"�GG3d �8��@���T��y�X$�����0C� ���CVÖ�eM/Y/p��������#~6��� �Wk20�+�tQ1��b`֘��������T�$@� ,�8� endstream endobj 391 0 obj <>/Metadata 46 0 R/Outlines 71 0 R/PageLayout/OneColumn/Pages 388 0 R/StructTreeRoot 74 0 R/Type/Catalog>> endobj 392 0 obj <>/Font<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>> endobj 393 0 obj <>stream h�Ԛ_���� S���\ `_rm��(b7ia�A9>w������wf8�ήv%��Ns���!9�q�:�����LEV�G(;e�I��Lt��Y{x��i��)g:^9��$D0c�DJX�T�H9�h"�TrzY�)[�rBkUu�hP�Ó�Y�[�xu�j��� �9�����~�x�p���1�.�����Z�ݫd���Uiz�tZ\�-?>(g����ի�޽0�+�)c�&��zy�������������߮o�DM����7����w���~����.^ow��;�����z��~y��y��x�Rz�f���Ep��O+�Eow�O��n�ODp��`�8fT�z�������������a���^��W���nh�Vfo�Ӓ5l�7�ۣ/ow�W�T�L��>�K���'{$V+j����B��"ޗv���2�s��mT���hK(X�=�N�r�}��z��xv�F�.u�Y|_��<'������\4�Xl�oN�-sx���eի��8N���

Limbah padat adalah bahan padat yang tidak diinginkan yang dihasilkan dari gabungan perumahan, industri dan kegiatan komersial di daerah tertentu. Hal ini dapat dikategorikan menurut asal-usulnya (dalam negeri, industri, komersial, pertanian, dll.), sesuai isinya (bahan organik, kaca, logam, plastik, kertas, dll.), atau sesuai dengan potensi bahaya dan racunnya (beracun, tidak beracun, mudah terbakar, radioaktif, menular, dll) (Ibrahim and Mohamed 2016). Sampah dipandang sebagai barang sisa dengan nilai ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keuntungan yang didapatkan dari pengelolaan sampah organik sangat minim (Diener et al. 2011). Pengelolaan limbah padat perkotaan telah muncul sebagai tantangan besar bukan hanya karena faktor kesehatan namun juga faktor lingkungan karena banyaknya limbah yang dihasilkan (Mani dan Singh 2016). Kota dengan pendapatan rendah dan rata-rata menghadapi tantangan dalam mengatur pertumbuhan jumlah sampah yang dihasilkan, khususnya fraksi organik (Mertenat et al. 2019). Tahun 2016 jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 65.200.000 ton per tahun dengan penduduk sebanyak 261.115.456 orang. Proyeksi penduduk Indonesia menunjukkan jumlah yang terus bertambah dan sebagai akibatnya akan meningkatkan jumlah timbulan sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017 menyatakan bahwa jenis sampah organik di Indonesia memiliki persentase terbesar, yaitu sebesar 60% dari jumlah timbulan sampah. Tahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 284.829.000 orang atau bertambah 23.713.544 dari tahun 2016. Jika diasumsikan jumlah sampah yang dihasilkan per tahun adalah sama maka jumlah sampah yang akan bertambah adalah sebesar 5.928.386 ton (KLHK dan Kementrian Perindustrian dalam World Bank) (KLHK 2018).

Anggara. (2015) Limbah Gas. Bandung: PT Refika Aditama

Anonym. (2010). Pengertian Reduksi. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ Diakses Pada Tanggal 03 Maret 2020

Anonym. (2010). understanding of health. https://www.who.int/ Diakses Pada Taggal 03 Maret 2020

Anonym. (2014). Kesehatan Manusia. www.wikipedia.com. Diakses Pada Tanggal 03 Maret 2020

Anonym. (2017), Profil Kota Palangka Raya, https://dlh.palangka raya.go.id di Akses Pada Tanggal 03 Maret 2020

Anonym. (2018). Karakteristik Limbah Rumah Sakit. HSEPedia.com di Akses pada tanggal 03 Maret 2020

Asmadi. (2013). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Bernard, L.L. (2010). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta : Nekamatra

Cahyononugroho. (2002). Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama.

Chandra, B. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Ginting. (2007). Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri,.Bandung: Yrama Widya.

Hartono. (2014). Limbah Padat dan Penanganan nya. Malang: Elang

Hayati, S. (2010). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Visimedia

Herumurti. (2013). Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat B3: Jakarta, Gramedia

Karmana, O. (2007) Cerdas Belajar Biologi, Grafindo Media Pratama: Bandung.

Kartoyono. (2012). Tumbuhan di Dunia. Jakarta: Gramedia

Moleong. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: PT. remaja Rosdakarya

Nugroho. (2006). Bioindikator Kualitas Air. Jakarta. Universitas Trisakti.

Pemerintah Indonesia. Departemen kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Capaian Pembangunan kesehatan.Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit.Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2019 tentang Kesehata Lingkungan rumah sakit.Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan. .Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. .Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. .Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. .Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit .Jakarta : Sekretariat Negara.

Purba, J. (2010). Pengelolaan Lingkungan Sosial, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Raharjo, R. (2002). Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2. Buku kedokteran. Jakarta: EGC

Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung: Alfabeta

Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi. Yogyakarta: Deepublish:

Said. (2011). Pengelolaan Limbah Domestik. Jakarta: BPPT

Salim. (2010). Cara Gampang Bermain Saham. Jakarta: Visimedia.

Santoso. (2012). Statistik Parametik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Soemirat. (2011). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan. Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Susilowarno, G. (2007). Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Cresindo.

Yusuf. (2017). Metodologi Penelitian: Malang, BookMed.

Ziah. (2014). Pengolahan Air Limbah: Makassar: Bookmedia

Hampir semua kegiatan sehari-hari kita akan menghasilkan limbah. Limbah merupakan sesuatu yang dianggap tidak mempunyai nilai guna, maka dari itu biasanya limbah tersebut akan dibuang. Limbah yang dibuang ini memerlukan suatu pengolahan agar nantinya tidak menimbulkan suatu masalah tertentu.

Baik limbah padat, cair, maupun gas. Masing- masing limbah ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga cara pengolahannya juga akan berbeda-beda. Limbah cair tidak akan sama pengolahannya dengan limbah padat, demikian juga dengan limbah gas.

Pada artikel ini kita akan membahas pengolahan limbah padat. Namun, sebelumnya kita akan membahas pengertian dan jenis limbah padat terlebih dahulu. Simak penjelasannya dibawah ini.

Pengolahan Limbah Padat, Solusi yang Tepat dan Cepat!

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan cara mengatasi limbah padat. Untuk saat ini, Tanindo baru bisa membantu Anda dalam mengolah limbah cair yang bertujuan agar limbah menjadi lebih aman untuk dibuang dan tidak merusak lingkungan sekitar.Untuk berkonsultasi mengenai permasalahan limbah lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kontak Tanindo.

Apa itu Limbah Padat?

Limbah padat adalah jenis limbah rumah tangga dalam bentuk padat atau biasa juga Anda kenal dengan istilah sampah rumah tangga.

Apabila mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2008, maka Anda bisa mengetahui bahwa limbah padat merupakan sisa proses alam atau kegiatan manusia sehari-sehari yang berbentuk padat.

Limbah padat terdiri dari dua jenis, yakni limbah padat basah dan limbah padat cair. Kedua limbah padat ini sama-sama menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan apabila Anda biarkan hingga menumpuk. Perlu dilakukan pengolahan yang baik agar lingkungan tetap sehat.

Pengolahan Limbah Padat dengan Pembakaran

Cara mengatasi limbah padat yang terakhir adalah dengan pembakaran. Pembakaran memang sangat mudah untuk Anda lakukan. Namun, perlu Anda ketahui dan Anda perhatikan bahwa proses pembakaran ini akan menghasilkan gas yang apabila tidak terkontrol jumlahnya akan menyebabkan terjadinya polusi udara.

Untuk itu, pengolahan limbah dengan pembakaran ini tidak bisa Anda lakukan secara sembarangan dan berlebihan.

Membuat Kompos Padat

Seperti yang terdapat pada pembahasan pengelolaan limbah padat sebelumnya, limbah padat sendiri memiliki manfaat untuk membuat tanah menjadi lebih subur ketika dilakukan penimbunan yang tepat.

Inilah alasan utama yang membuat limbah padat cocok untuk diolah menjadi  kompos padat. Pengolahan menjadi kompos padat ini akan menjadi lebih mudah apabila Anda memanfaatkan limbah padat organik karena kemudahannya dalam proses penguraian oleh mikroorganisme.

Cara Mengatasi Keberadaan Limbah Padat

Nah, seperti yang sudah Anda ketahui, limbah padat ini memiliki berbagai dampak buruk terhadap lingkungan, baik itu limbah padat kering maupun limbah padat basah. Untuk itu, diperlukan adanya penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan semacam ini.

Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan pengolahan limbah padat. Terdapat berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mengolah limbah-limbah tersebut, di antaranya sebagai berikut: